QORUN DAN HARTANYA
Negeri Mesir yang terkenal subur dan
makmur dengan tingkat peradaban yang tinggi itu ternyata telah di kotori oleh
perilaku dan keyakinan penduduknya yang menyimpang dari ajaran tauhid. Tuhan yang semestinya mereka sembah adalah Alloh,
tetapi ternyata mereka telah menjadikan Fir’aun sang raja Mesir sebagai
sesembahan mereka.
Alloh telah mengutus Nabi Musa untuk
memerangi dan memberantas kemusyrikan di muka bumi. Perjuangan Nabi
Musa menegakan panji-panji tauhit di tengah-tengah masyarakat Bani
Israil yang terkenal ‘rewel’’ dan suka beralasan memang
cukup berat. Namun Nabi Musa tidak putus asa. Satu demi satu pengikut Nabi Musa
bertambah, sampai suatu ketika seorang kaya raya terpandang di
kalangan Bani Israil juga menjadi pengikut Nabi Musa. Dia adalah Qorun anak
paman Nabi Musa . Dengan insafnya Qorun diharapkan dapat memperkuat dan
mendukung perjuangan Nabi Musa bersama para pengikutnya. Namun yang
diharapkan hanyalah impian belaka . Kekayan Qorun luar biasa, hingga kunci
–kunci gedung tempat penyimpanan kekayaan tidak akan kuat dipukul oleh beberapa
laki-laki yang kuat sekalipun. Ironisnya kekayaan itu telah membuat Qorun
bersikap angkuh sehinggah sulit baginya untuk menerima nasehat. Dalam dirinya
terjadi perubahan kearah penurunan keimanan, hilang sifat –sifat orang iman
dalam dirinya, hilang kekhusyu’an hatinya. Ia mulai malas beribadah,
sehari-hari yang dipikirkan hanyalah menimbun keduniaan.
Jika Qorun keluar selalu dihiasi dengan
pesona dunia yang gemerlapan. Dengan menunggang seekor kuda yang pelananya
terbuat dari kulit bertahtahkan emas dan perak. Baju yang ia kenakan emas
berlian, sungguh ia sangat gagah. Pemandangan seperti itu sangat memukau bagi
orang-orang yang mencintai dunia, tetapi bagi orang-orang yang lebih mencintai
akhirot akan memandang bahwa kekayaan Qorun tidak berarti sedikitpun di sisi
Alloh.
Hingga pada suatu ketika, Alloh menurunkan
ayat tentang zakat kepada Nabi Musa. Saat itu Qorun berniat menemui Nabi Musa
untuk minta penjelasan tentang ayat tersebut. Akhirnya Nabi Musa menjelaskan
perincian-perincian zakat di hadapan Qorun.
“Setiap 1000 dinar zakatnya 1 dinar,
setiap 1000 dirham zakatnya 1 dirham, setiap 1000 kambing zakatnya 1 kambing,
begitulah seharusnya terhadap harta yang engkau miliki.”
“Baiklah Musa, sekarang aku sudah mengerti
masalah zakat, tapi aku akan mencoba menghitung dulu hartaku, Terima kasih, aku
pamit dulu.”
Qorun mulai menghitung hartanya. Setelah
dihitung-hitung, ternyata jumlah zakat yang harus dikeluarkan banyak sekali
sehingga Qorun merasa berat untuk menyerahkan zakatnya kepada Nabi Musa.
“Wah, ternyata aku harus mengeluarkan
ribuan dinar dan dirham, kalau begini caranya aku bisa bangkrut! Musa harus
memberi penjelasan. Ini tidak bisa diteruskan.”
Qorun berfikir keras untuk dapat
menjatuhkan wibawa Nabi Musa di depan pengikutnya. Secara diam-diam Qorun
mengundang pembesar-pembesar Bani Israil ke rumahnya. Mereka dihasut untuk
diajak bersama-sama menjatuhkan Nabi Musa.
“Wahai orang Bani Israil, sesungguhnya
Musa telah memerintahkan pada kalian berbagai peraturan agama diantaranya ialah
kalian diperintahkan untuk membayar zakat padanya. Tahukah kalian bahwa ini
taktik Musa untuk merampas harta kalian semua. Kemudian harta zakat itu akan
dipergunakan untuk kebutuhan sehari-harinya, berfoya-foya, cari hiburan dan
lain-lain, ini adalah pemerasan secara halus dan terang-terangan, apa kalian
tidak sadar kalau kalian dijadikan sapi perahan Musa? Bagaimana menurut
kalian?”
“Hai Qorun, engkau adalah pembesar kami,
rasanya benar omonganmu itu, sekarang perintahkan sesuatu kepada kami, kami
pasti akan melaksanakan.”
“Kalau begitu carilah seorang pelacur,
nanti kita beri upah asalkan dia mau mengaku di depan umum bahwa dia telah
berzina dengan Musa.”
Maka
berangkatlah utusan Qorun untuk mencari wanita pelacur dan dibawa
kehadap Qorun.
“Hai wanita pelacur, maukah kau kuberi
uang 1000 dinar dan 1000 dirham? Kemudian aku akan memberimu kedudukan dan aku
kumpulkan kau dengan istri-istriku?”
Dengan senang hati si
pelacur menjawab, “Tentu! Aku sangat senang menerimanya.”
“Tetapi tidak begitu
saja kau mendapatkannya. Ada syarat yang harus kau lakukan. Besok, kau harus
mengaku di depan umum bahwa kau telah berbuat zina dengan Nabi Musa. Sanggup?”
“Pasti sanggup.
Kenapa tidak?”
Keesokan harinya
Qorun mengumpukan orang-orang Bani Israil di lapangan yang luas, kemudian Qorun
dating pada nabi Musa dan berkata “Wahai Nabi Musa. Saat ini orang-orang Bani
Israil sedang menunggumu untuk menerima nasehat dan pengarahan tentang
peraturan Alloh.”
Nabi Musa pun
bergegas menuju lapangan dan berseru, “Wahai Bani Israil! Barang siapa yang
mencuri maka ia akan dipotong tangannya, barang siapa yang menuduh berzina
tanpa mendtangkan saksi, hukumannya dicambuk 80 kali, bila ada bujangan atau
gadis berzina masing-masing dicambuk 100 kali, bagi yang pernah menikah
diranjam dengan batu sampai mati bila berbuat zina.”
“Hai Musa ! Bagaimana
bila yang berbuat zina itu engkau sendiri? Apakah diranjam juga?” tanya Qorun.
“Walaupun aku sendiri
yang berbuat zina tetap harus diranjam.”
“Hai Musa,
ketauhilah! Orang-orang Bani Israil telah mengetahui perbuatanmu, ternyata
engkau telah berbuat zina dengan seorang pelacur.”
“Jangan menuduhku
sembanrangan! Panggil perempuan itu kemari.”
Qorun memanggil
perempuan itu, ”Hei kau. Majulah ke depan!” Perempuan itu maju kedepan. “Musa, ini dia orangnya”
Musa menatap perempuan itu dengan tajam,
”Hai perempuan, demi Dzat yang telah menurunkan Taurot, aku bertanya kepadamu
dan kamu harus menjawab dengan jujur. Apakah engkau telah berbuat zina
denganku?”
Hati wanita pelacur itu bergetar mendengar
perkataan Nabi Musa. Ia tak kuasa berbohong. Alloh telah membuka hatinya
sehingga ia kembali dapat berfikir dengan akal sehatnya, dalam hati ia
berkata,”Aku telah mempunyai niat buruk terhadap seorang utusan Alloh demi
mendapatkan kesenangan dunia. Jika aku menyesali perbuatanku ini dan aku
bertaubat kepada Alloh, aku yakin Alloh pasti akan mengampuniku”
“Demi Alloh, aku tidak berbuat zina dengan
Nabi Musa! Tetapi Qorunlah yangtelah membayarku untuk mberbuat seperti
ini”. Sontak Qorun dan pengikutnya terkejut.
Demi mendengar
penuturan si pelacur Nabi Musa bersujud dan menangis kepada Alloh. Nabi Musa
terharu dengan upadayanya Alloh terhadap orang-orang yang berniat
menjatuhkannya. “Ya Alloh, kalau memang aku benar-benar utusanMu maka murkalah
Engkau. Karena diriku telah dipermalukan oleh Qorun. Qorun yang selama ini
kusaksikan baik ternyata telah menghianatiku”
Kemudian Alloh
menurunkan wahyu kepada Nabi Musa yaitu Alloh memerintahkan bumi supaya taat
dengan perintah Nabi Musa. Nabi Musa berkata,”Wahai orang-orang Bani Israil!
Sesungguhnya Alloh mengutusku terhadap Qorun seperti Alloh mengutusku terhadap
Fir’aun. Maka barang siapa yang ingin bersama Qorun tetaplah bersamanya. Dan
barang siapa yang ingin tetap bersamaku jauhilah dia!”
Akhirnya semua orang
menjauhi Qorun kecuali dua orang. Saat itulah Nabi Musa membuktikan bahwa bumi
memang diperintahkan oleh Alloh untuk taat pada perintahnya. “Wahai bumi!
Telanlah Qorun bersama pengikutnya!”
Bumipun langsung
menelan mereka hingga sebatas kaki. Qorun berusaha lari namun bumi telah
mencekeram kakinya, ia pun berteriak,”Hai Musa, maafkan aku! Selamatkan aku!”
Dengan tidak
menghiraukan Qorun, Nabi Musa kembali memerintahkan bumi untuk menelan Qorun,
“Wahai bumi! Telanlah mereka!”
Lalu bumi menelan
mereka sebatas pusar. Begitu seterusnya sampai sebatas leher. Sambil merintih,
Qorun terus memohon ampun diiringi sumpah agar Nabi Musa mau mamaafkannya.
Namun Nabi Musa tidak menoleh sedikitpun kepada Qorun. Akhirnya bumi menelan
sedikit demi sedikit hingga seluruh tubuh mereka.
Setelah
kejadian itu orang-orang Bani Israil rebut membicarakn harta kekayaan Qorun
yang ditinggalkannya. “ Aah, ini semua kan kesengajaan Nabi Musa mendoakan
Qorun agar disiksa oleh Alloh, karena Nabi Musa ingin mewarisi dan menguasai
istana-istana dan harta kekayaan Qorun”
Nabi Musa sangat
marah mendengar perkataan mereka, lalu ia berdoa kepada Alloh, “Ya Alloh,
benamkanlah semua harta kekayaan Qorun ke dalam perut bumi agar tidak
menjadi fitnah kepadaku dan kepada orang-orang Bani Israil”
Sesaat kemudian
terdengar suara keras bersamaan dengan amblasnya seluruh gedung Qorun, harta
bendanya dan kekayaannya tanpa tersisa sedebupun.
Ternyata sehebat
apapun kelebihan yang dimiliki manusia, bila ia kufur kepada Alloh, tidak
melaksanakan perintahnya, dalam waktu singkat Alloh bisa membinasakan seluruh
jiwa dan harta manusia, tanpa ada seorangpun yang bias mencegahnya.
Cerita ini popular di masyarakat, bahkan
bila ada yang menemukan harta benda dalam tanah disebut harta karun. Itu Cuma
istilah saja, bukan betul-betul harta Qorun Bani Israil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar